Makna Filosofi dan Religi dalam Pernikahan Adat Lampung Pepadun serta Relevansinya terhadap Perekonomian Masyarakat Lokal
Main Article Content
Abstract
Pernikahan adat Lampung merupakan cerminan nilai-nilai luhur masyarakat Lampung yang sarat makna filosofi, sosiologi, dan religi. Setiap tahapan dalam prosesi pernikahan, seperti sebambangan, seserahan, hingga begawi, memiliki simbolisme yang menggambarkan kehormatan, tanggung jawab, dan kebersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna mendalam yang terkandung dalam tradisi pernikahan adat Lampung serta relevansinya dengan kehidupan masyarakat modern. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, artikel ini menelaah berbagai sumber hukum adat, karya akademik, dan perspektif budaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pernikahan adat Lampung tidak hanya menjadi sarana penyatuan dua individu, tetapi juga wujud pelestarian identitas budaya, keharmonisan sosial, dan nilai spiritual masyarakat Lampung. Di tengah arus modernisasi, pelestarian makna filosofis pernikahan adat menjadi penting untuk menjaga kesinambungan nilai budaya lokal.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
How to Cite
References
Al Erza, R. Z., Pahrudin, A., & Anwar, C. (2024). Pernikahan adat Pepadun perspektif pendidikan Islam. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 7(1), 85–91.
Apriani, S., & Nurhayati, R. (2023). Makna sosial dalam prosesi pernikahan adat Lampung. Jurnal Antropologi Indonesia, 42(3), 250–261.
Hasan, Z. (2025). Hukum Adat. Bandar Lampung: Universitas Bandar Lampung (UBL) Press.
Hasan, Z., Pradhana, R. F., Andika, A. P., & Al Jabbar, M. R. D. (2024). Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi identitas budaya lokal dan Pancasila. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(1), 70–80.
Hasan, Z., Wijaya, B. S., Yansah, A., Setiawan, R., & Yuda, A. D. (2024). Strategi dan tantangan pendidikan dalam membangun integritas anti korupsi dan pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Perkara: Jurnal Ilmu Hukum dan Politik, 2(2), 240–250.
Hidayat, M. (2022). Simbolisme dalam upacara Cangget pada adat Saibatin. Jurnal Kebudayaan dan Tradisi Nusantara, 9(1), 65–72.
Isnaeni, A., & Hakiki, K. M. (2016). Simbol Islam dan adat dalam pernikahan adat Lampung Pepadun. Kalam, 10(1), 193–206.
Martiara, R. (2012). Nilai dan norma budaya Lampung: Dalam sudut pandang strukturalisme. Yogyakarta: Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia.
Saputra, R. B. (2024). Perkawinan adat Saibatin dalam perspektif hukum positif Indonesia [Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Metro].
Sari, L., & Ramadhani, I. M. (2020). Integrasi nilai Islam dan adat dalam upacara pernikahan masyarakat Lampung. Jurnal Studi Agama dan Budaya, 4(2), 140–150.
Sumanto, D. (2018). Hukum adat di Indonesia perspektif sosiologi dan antropologi hukum Islam. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 17(2), 181–190.
Wulandari, N., & Effendi, A. (2021). Piil Pesenggiri sebagai falsafah hidup masyarakat Lampung. Jurnal Filsafat Nusantara, 5(2), 115–125.